Jumat, 12 November 2010

Madrasah, Problematika dan solusinya

MADRASAH DAN SEGALA PROBLEMATIKANYA
Oleh: Muhammad Yusuf, S.Ag., M.Pd

Selamat Hari Guru Kepada Semua Guru di seluruh Dunia
Semoga Kita benar-benar menjadi guru yang layak
Untuk digugu dan ditiru
Assalamu alaikum wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kita dapat memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2010 bersama dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-65. Sehubungan dengan itu, izinkan saya menyampaikan selamat ulang tahun kepada guru yang saya hormati dan saya banggakan. Peringatan HGN dan HUT PGRI ini terasa begitu penting, karena sejak awal peradaban manusia sudah muncul kesadaran bahwa guru merupakan agen pembelajaran untuk pencerdasan anak manusia secara paripurna, baik secara sosial, emosional, intelektual dan kinestetik. On World Teachers’ Day 2010 hundreds of thousands of students, parents and activists around the world will pay homage to all teachers who have been directly or indirectly affected by a major crisis.
Be it a humanitarian crisis, such as the earthquake in Haiti and China, or the global economic crisis that has devastated many developed economies over the past year, the role of teachers and other education personnel is vital to social, economic and intellectual rebuilding.
All those who are fighting to provide quality education to children of the world can join teachers and their representative organisations to celebrate the profession and show them their support!
Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesempatan yang diberikan kepada kami sebagai guru mewakili Cabang PGRI Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng wujud dari pengabdian kami kepada  bangsa dan negara, baik yang bertugas di Madrasah  negeri maupun di Madrasah swasta. Dengan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2010 ini kita secara bersama-sama memacu peran strategis pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan guru dalam mewujudkan guru profesional, bermartabat, dan sejahtera.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Mencitrakan madrasah sebagai “komunitas yang terlupakan” (forgotten community) atau “komunitas yang terpinggirkan” (margined community), sudah saatnya untuk mulai diminimalisir dan dihindari. Sebab, citra-citra yang diterapkan dan dibangun pada madrasah maupun “pendidikan islam” secara umum saat ini cenderung (selalu) negatif. Citra-citra ini dibangun dari dalam maupun dari luar. Yang pada gilirannya hanya membuat citra madrasah dan guru madrasah selalu dianggap “buruk”, “negatif”, “tertinggal”, “takterperhatikan”, atau stereotip-stereotip negatif lainnya.
Dalam beberapa penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), hal ini justru membawa preseden buruk bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia secara umum. Sebab, citra negatif yang terus-menerus terbangun (constructed image),  cenderung menumbuhkan pesimisme dan rasa minder di tengah-tengah mereka yang bersinggungan dengan dunia madrasah. Bila terus menerus dibiarkan, tentu saja hal ini akan membawa dampak buruk berupa stagnasi atau bahkan degradasi kualitas madrasah, sebab citra tadi akan menjadi “kurungan” yang akan menghalangi seluruh stakeholders madrasah untuk berkembang dan berinovasi.
Komunitas yang terbayangkan
Persoalan citra, mungkin sepintas seperti persoalan sederhana. Namun, menurut David Chaney (1996), citra bisa membentuk persepsi, persepsi membentuk sikap, sikap membentuk perilaku, dan perilaku menentukan citra yang baru. Dari sini, ada dua efek yang mungkin terbangun. Pertama, bila citra negatif yang selalu disematkan pada madrasah mampu membangun “daya berontak” untuk keluar dari citra negatif tersebut, mungkin akan sangat baik. Sabab dari sini akan muncul kalangan yang berusaha mengubah citra itu menjadi citra yang baik.
Namun celakanya efek yang kedua, bila citra negatif itu ditangkap sebagian orang yang lain, yang terbangun justru adalah rasa minder dan pengakuan diam-diam (silent confession) atas citra negatif tersebut. Di benak para Guru dalam lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, mungkin efek pertama yang terbangun adalah kurangnya pengetahuan para pengelola pendidikan pada Kantor Kementerian Agama itu sendiri terhadap manajemen pendidikan. Namun di benak sebagian yang lain—seperti saya, efek kedua diam-diam menyelinap dalam hati; membuat saya mengelus dada dan berkata, “oh, malangnya madrasah…”
Istilah “komunitas terbayangkan” mungkin sudah tidak asing lagi di ranah ilmu sosial, baik kajian budaya, sosiologi, politik, maupun hubungan antarbangsa. Istilah ini diperkenalkan oleh seorang sosiolog asal Cornell University, Bennedict Anderson, dalam bukunya yang berjudul Imagined Community (1991). Sebenarnya Ben Anderson berusaha menganalisis masalah kesukuan dan kebangsaan. Ia berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa masyarakat dari suku-suku tertentu yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia selalu bersatu dengan masyarakat lain yang sesuku, dan membayangkan kampung halamannya sebagai “komunitas terbayangkan” yang harus dijaga nama baiknya, diharumkan namanya.
Bila kita berada di luar Jawa Barat (Sunda), di Moskow misalnya, dan bertemu dengan seseorang yang juga berasal dari Sunda, kita akan bercengkrama akrab tantang Sunda; tentang Gunung Tangkuban Parahu, Prabu Siliwangi, atau masa depan budaya Sunda; tidak tentang Rusia atau pemerintahan Tsar yang digusur Lenin. Walaupun tidak pernah bertemu, tidak pernah berinteraksi, tidak pernah melakukan kontak, atau sudah lama kehilangan kontak, kita akan tetap (merasa) menjadi satu komunitas, merasa satu Sunda: “komunitas yang terbayangkan”.
Bila citra madrasah sebagai “komunitas yang terbayangkan” ini terbangun dengan baik, maka mereka yang di Bantaeng, Jeneponto, Bulukumba, Di DIKPORA, di Kantor Kementerian Agama, atau di manapun yang memiliki hubungan tertentu dengan madrasah akan merasa sebagai satu komunitas yang terhubung satu sama lain dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baiknya, mengharumkan namanya.
Mengapa berusaha menjadikan Imagined Community sebagai citra madrasah? Sebab inilah yang paling dibutuhkan madrasah sebagai mitra penting pendidikan Islam (di Indonesia) saat ini. Rasa memiliki yang tinggi, rasa kesatuan, dan tanggung jawab untuk bersama-sama memajukan madrasah adalah modal penting yang harus dimiliki. Sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ia merupakan kekuatan potensial dalam melahirkan solidaritas antar anggota komunitas: solidaritas untuk membangun madrasah, solidaritas untuk meningkatkan peran madrasah di berbagai aspek, solidaritas mencapai suatu tujuan yang telah digantungkan bersama.
Coba hitung berapa orang yang mungkin terhubung dengan komunitas madrasah ini? Tentu banyak sekali. Bila citra komunitas yang terbayangkan ini terbangun dengan baik, maka, seperti diutarakan Ben Anderson, perasaan sebagai anggota komunitas yang terbayangkan tak terpengaruh ruang dan waktu. Siapapun yang pernah berhubungan dengan madrasah akan memiliki rasa memiliki terhadap madrasah, meskipun mereka telah tersebar di berbagai bidang kehidupan; guru madrasah maupun bukan, santri madrasah maupun bukan, pemegang kebijakan madrasah maupun bukan.
Apresiasi untuk PGRI Cabang Depag yang mulai Berinteraksi dan Membenahi diri
Keberadaan Pengurus PGRI Cabang Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng yang baru terbentuk awal tahun 2010 dengan visi “Terwujudnya Guru Madrasah yang Berkualitas, Sejahtera, dan Bermartabat”, mungkin bisa menjadi awal yang baik dalam rangka membangun citra madrasah sebagai “komunitas yang terbayangkan” di kalangan para guru madrasah. Para guru madrasah di Kabupaten Bantaeng, baik guru RA, MI, MTs, maupun MA, sudah memiliki visi yang satu tentang madrasah, dan ini merupakan prestasi besar yang perlu mendapatkan apresiasi besar pula dari Dinas Dikpora Kab Bantaeng maupun pemerintah daerah dalam bentuk MoU tentang Distribusi dan Pemerataan Guru PNS untuk mata pelajaran umum pada Madrasah.
Akhirnya, bila kelak terbangun persatuan alumni madrasah, atau organisasi-organisasi lain yang manisbatkan diri pada madrasah, rasanya madrasah sebagai “komunitas yang terbayangkan” sudah bukan bayangan lagi. Bila solidaritas dan rasa ke-madrasah-an telah terpatri di hati, maka komitmen untuk bersama-sama memajukan madrasah sebagai garda depan pendidikan Indonesia bukan lagi mimpi belaka.
Anda di Guru di Depag, Guru di Dikpora, atau di manapun, mari bersama-sama memajukan dunia pendidikan Indonesia melalui madrasah. Sebab kita berasal dari komunitas yang satu, komunitas yang (selalu) terbayangkan..
Saudara-daudara para guru yang saya hormati dan banggakan,
Melalui Hari Guru Nasional tahun 2010 ini kita jadikan momentum untuk menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bangsa, di mana guru memegang peran terpenting di dalamnya. Tujuan ini dapat dicapai melalui perjuangan Bapak / Ibu guru sekalian dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Prestasi, keteladanan dan kepeloporan guru yang ditunjukkan semasa revolusi hingga sekarang adalah semangat dan tradisi perjuangan yang perlu terus menerus kita selaraskan seiring dengan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tidak berlebihan kiranya harapan asa depan bangsa Indonesia dipertaruhkan kepada mereka yang berprofesi sebagai guru. Adanya guru yang profesional dan berdedikasi terhadap tugasnya merupakan prasyarat bagi keberhasilan pembangunan pendidikan kita.
Ketika arus globalisasi ekonomi dan mobilitas tenaga profesional makin melintasi batas-batas negara, sumber daya manusia Indonesia yang bermutu kita pertaruhkan. Para guru dan semua pemangku kepentingan terpanggil untuk secara kontinyu dan sungguh-sungguh meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia Indonesia masa depan yang cerdas, beriman, bermartabat, terampil, dan kompetitif memasuki percaturan global. Sejalan dengan itu, para guru harus makin melek teknologi informasi yang memungkinkan mereka makin mampu melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
Sekali lagi, saya ucapkan dirgahayu Hari Guru nasional 2010.  Semoga Kerja sama yang baik antara Dinas Dikpora dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng dapat segera diiplementasikan.
 Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Barokah, Hidayah dan Petunjuknya kepada kita semua dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Wabillahit taufik wal hidayah,
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Bantaeng, 12 Nopember 2010

Kamis, 24 September 2009

Jin, Syaitan dan Iblis

Tema Jin Setan dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yg jelas eksistensi mereka diakui dlm syariat. Sehingga jika masih ada dari kalangan muslim yg meragukan keberadaan mereka teramat pantas jika diragukan keimanannya.

Sesungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dgn risalah yg umum dan menyeluruh. Tidak hanya utk kalangan Arab saja namun juga utk selain Arab. Tidak khusus bagi kaum saja namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيْعًا

“Katakanlah: `Wahai manusia sesungguh aku adl utusan Allah kepadamu semua.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً

“Adalah para nabi itu diutus kepada kaum sedang aku diutus kepada seluruh manusia.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِيْنَ. قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مُسْتَقِيْمٍ. يَا قَوْمَنَا أَجِيْبُوا دَاعِيَ اللهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيْمٍ. وَمَنْ لاَ يُجِبْ دَاعِيَ اللهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي اْلأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ

“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yg mendengarkan Al-Qur`an. mk ketika mereka menghadiri pembacaan lalu mereka berkata: `Diamlah kamu ’. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaum memberi peringatan. Mereka berkata: `Wahai kaum kami sesungguh kami telah mendengarkan kitab yg telah diturunkan setelah Musa yg membenarkan kitab-kitab yg sebelum lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yg lurus. Wahai kaum kami terimalah orang yg menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yg pedih. Dan orang yg tdk menerima orang yg menyeru kepada Allah mk dia tdk akan lepas dari azab Allah di muka bumi dan tdk ada bagi pelindung selain Allah. Mereka itu dlm kesesatan yg nyata’.”

Jin Diciptakan Sebelum Manusia
Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yg mengingkari keberadaan jin. Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensi sebagaimana pengakuan kaum muslimin meski ada sebagian kecil dari mereka yg mengingkarinya. Sebagaimana ada pula di antara kaum muslimin yg mengingkari yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu’tazilah.
Jelas keberadaan jin merupakan hal yg tdk dapat disangkal lagi mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui orang banyak. Secara pasti kaum jin adl makhluk hidup berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dgn kehendak. Bahkan mereka dibebani perintah dan larangan hanya saja mereka tdk memiliki sifat dan tabiat seperti yg ada pada manusia atau selainnya.
Aneh orang2 filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dlm hal inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: “Sesungguh jin itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tdk dapat dilihat kecuali dgn perantara mikroskop.”
Jin lbh dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dlm firman-Nya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُوْنٍ. وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan sesungguh Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yg diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yg sangat panas.”
Karena jin lbh dulu ada mk Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan penyebutan daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah utk beribadah seperti hal manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tdk menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Jin Setan dan Iblis
Kalimat jin setan ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dlm Al-Qur`an bahkan mayoritas kita pun sudah tdk asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensi sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala tdk lagi diragukan berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalan apakah jin setan dan Iblis itu tiga makhluk yg berbeda dgn penciptaan yg berbeda ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?
Yang pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dgn firman-Nya:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yg sangat panas.”
Juga firman-Nya:

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Para malaikat diciptakan dari cahaya jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yg disifatkan kepada kalian.”
Adapun Iblis mk Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentangnya:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ

“Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’ mk sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adl dari golongan jin…”
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaan krn dia sesungguh diciptakan dari nyala api sedangkan asal penciptaan malaikat adl dari cahaya. mk Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin dlm arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: ‘Iblis tdk termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.”
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adl abul jin .”
Sedangkan setan mereka adl kalangan jin yg durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu pernah dita tentang perbedaan jin dan setan beliau menjawab: “Jin itu meliputi setan namun ada juga yg shalih. Setan diciptakan utk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yg shalih mereka berpegang teguh dgn agama memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yg mereka ketahui ilmunya. Ha saja mayoritas mereka itu bodoh.”

Siapakah Iblis?1
Terjadi perbedaan pendapat dlm hal asal-usul iblis apakah berasal dari malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adl pendapat Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. Beliau menyatakan: “Iblis tdk pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin sebagaimana Adam adl asal-usul manusia.”
Pendapat ini pula yg tampak dikuatkan oleh Ibnu Katsir Al-Jashshash dlm kitab Ahkamul Qur‘an dan Asy-Syinqithi dlm kitab Adhwa`ul Bayan . Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dlm kitab tersebut. Secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yg dilakukan iblis sebagaimana firman Allah:

لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“…yang tdk mendurhakai Allah terhadap apa yg diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yg diperintahkan.”

لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ

“Mereka itu tdk mendahului-Nya dgn perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.”
2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’ mk sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adl dari golongan jin lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
Allah menegaskan dlm ayat ini bahwa iblis dari jin dan jin bukanlah malaikat. Ulama yg memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adl nash Al-Qur`an yg tegas dlm masalah yg diperselisihkan ini.” Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yg paling kuat dlm masalah ini adl hujjah mereka yg berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”
Adapun pendapat kedua yg menyatakan bahwa iblis dari malaikat menurut Al-Qurthubi adl pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma. Alasan adl firman Allah:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’ mk sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adl ia termasuk golongan orang2 yg kafir.”
Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.
Pendapat yg kuat adl pendapat yg pertama insya Allah krn kuat dalil mereka dari ayat-ayat yg jelas.
Adapun alasan pendapat kedua sebenar ayat tersebut tdk menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adl susunan istitsna` munqathi’ .
Adapun cerita-cerita asal-usul iblis itu adl cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dlm masalah ini banyak yg diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritas adl Israiliyat yg dinukilkan utk dikaji –wallahu a’lam– Allah lbh tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antara ada yg dipastikan dusta krn menyelisihi kebenaran yg ada di tangan kita. Dan apa yg ada di dlm Al-Qur`an sudah memadai dari yg selain dari berita-berita itu.”
Asy-Syinqithi menyatakan: “Apa yg disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf seperti Ibnu ‘Abbas dan selain bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat penjaga surga mengurusi urusan dunia dan nama adl ‘Azazil ini semua adl cerita Israiliyat yg tdk bisa dijadikan landasan.”

Siapakah Setan?2
Setan atau Syaithan dlm bahasa Arab diambil dari kata yg berarti jauh. Ada pula yg mengatakan bahwa itu dari kata yg berarti terbakar atau batal. Pendapat yg pertama lbh kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir sehingga kata Syaithan arti yg jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Ibnu Jarir menyatakan syaithan dlm bahasa Arab adl tiap yg durhaka dari jin manusia atau hewan atau dari segala sesuatu.
Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh yaitu setan-setan manusia dan jin sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yg lain perkataan-perkataan yg indah-indah utk menipu .”
Allah menjadikan setan dari jenis manusia seperti hal setan dari jenis jin. Dan hanyalah tiap yg durhaka disebut setan krn akhlak dan perbuatan menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yg sejenis dan krn jauh dari kebaikan.
Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adl semua yg keluar dari tabiat jenis dgn kejelekan . Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith .
Yang mendukung pendapat ini adl surat Al-An’am ayat 112:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh yaitu setan-setan manusia dan jin sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yg lain perkataan-perkataan yg indah-indah utk menipu .”
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuat hadits itu dan keshahihannya.”
Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm riwayat Muslim:

الْكَلْبُ اْلأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

“Anjing hitam adl setan.”
Ibnu Katsir menyatakan: “Makna –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.”
Ini adl pendapat Qatadah Mujahid dan yg dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ibnu Katsir Asy-Syaukani dan Asy-Syinqithi.
Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu tapi itu adl pendapat yg lemah.
Ketika membicarakan tentang setan dan tekad dlm menyesatkan manusia Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ. قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ

“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’ Allah berfirman ‘Sesungguh kamu termasuk mereka yg diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat aku benar-benar akan mereka dari jalan Engkau yg lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tdk akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur .”
Setan adl turunan Iblis sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunan sebagai pemimpin selain-Ku sedang mereka adl musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti bagi orang2 yg dzalim.”
Turunan-turunan Iblis yg dimaksud dlm ayat ini adl setan-setan.

Penggambaran Tentang Jin
Al-jinnu berasal dari kata janna syai`un yajunnuhu yg bermakna satarahu . mk segala sesuatu yg tertutup berarti tersembunyi. Jadi jin itu disebut dgn jin krn keadaan yg tersembunyi.
Jin memiliki roh dan jasad. dlm hal ini Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Ha saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu serta mereka bisa masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguh setan tdk dapat membuka yg tertutup’. Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumah kemudian membaca bismillah mk setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah mk setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.”
Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking juga dlm wujud unta sapi kambing kuda bighal keledai dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dlm bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dlm bentuk yg banyak seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lbh signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas.
Kaum jin memiliki tempat tinggal yg berbeda-beda. Jin yg shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yg baik. Sedangkan jin yg jahat dan merusak mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yg kotor.
Tulang dan kotoran hewan adl makanan jin. Di dlm sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

ابْغِنِي أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا وَلاَ تَأْتِنِي بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ. فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ أَحْمَلُهَا فِي طَرَفِ ثَوْبِي حَتَّى وَضَعْتُهَا إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ؟ قَالَ: هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ وَإِنَّهُ أَتَانِي وَفْدُ جِنِّ نَصِيْبِيْنَ وَنِعْمَ الْجِنُّ فَسَأَلُوْنِي الزَّادَ فَدَعَوْتُ اللهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا

“Carikan beberapa buah batu utk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku pun membawakan untuk beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”
Aku bertanya: “Ada apa dgn tulang dan kotoran hewan?”
Beliau menjawab: “Kedua termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin dan mereka adl sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. mk aku berdoa kepada Allah utk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.”

Gambaran Tentang Iblis dan Setan
Iblis adl wazan dari fi’il diambil dari asal kata al-iblaas yg bermakna at-tai`as dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mereka adl musuh nomer wahid bagi manusia musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analogi yg rusak serta kedustaan mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala saat mereka enggan utk sujud kepada Adam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’ mk sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur dan adl ia termasuk golongan orang2 yg kafir.”
Malah dgn analogi yg menyesatkan Iblis menjawab:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ

“Aku lbh baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Analogi atau qiyas Iblis ini adl qiyas yg paling rusak. Qiyas ini adl qiyas batil krn bertentangan dgn perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yg menyuruh utk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dgn nash mk ia menjadi batil krn maksud dari qiyas itu adl menetapkan hukum yg tdk ada pada nash mendekatkan sejumlah perkara kepada yg ada nash sehingga keberadaan menjadi pengikut bagi nash.
Bila qiyas itu berlawanan dgn nash dan tetap digunakan/ diakui mk konsekuensi akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yg paling jelek!
Sumpah mereka utk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar Adam dan vonis sesat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala utk mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita dgn firman-Nya:

يَابَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِيْنَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ

“Hai anak Adam janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian kedua utk memperlihatkan kepada kedua auratnya. Sesungguh ia dan pengikut-pengikut melihat kamu dari suatu tempat yg kamu tdk bisa melihat mereka. Sesungguh Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang2 yg tdk beriman.”
Karena setan sebagai musuh kita mk kita diperintahkan utk menjadi musuh setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْرِ

“Sesungguh setan itu adl musuh bagimu mk anggaplah ia musuhmu krn sesungguh setan-setan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yg menyala-nyala.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunan sebagai pemimpin selain-Ku sedangkan mereka adl musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti bagi orang2 yg dzalim.”
Semoga kita semua terlindung dari godaan-godaannya. Wal ’ilmu ’indallah.

Kecantikan Yang Sejati

Adalah kebahagiaan seorang laki-laki ketika Allah menganugrahkannya seorang istri yang apabila ia memandangnya, ia merasa semakin sayang. Kepenatan selama di luar rumah terkikis ketika memandang wajah istri yang tercinta. Kesenangan di luar tak menjadikan suami merasa jengah di rumah. Sebab surga ada di rumahnya; Baiti Jannati

Kebahagiaan ini lahir dari istri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah istri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kegerahan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang istri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki istri yang berwajah memikat. (rumahku surgaku).

Tapi asumsi ini segera dibantah oleh dua hal. Pertama, bantahan berupa fakta-fakta. Dan kedua, bantahan dari sabda Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam.

Konon, Christina Onassis, mempunyai wajah yang sangat cantik. Ia juga memiliki kekayaan yang sangat besar. Mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang berlimpah, antara lain kapal pesiar pribadi, dan pulau milik pribadi juga. Telah beberapa kali menikah, tetapi Christina harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan. Terakhir ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan: bunuh diri.

Kecantikan wajah Christina tidak membuat suaminya semakin sayang ketika memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak pernah kuat.

Kasus ini memberikan ibroh kepada kita bahwa bukan kecantikan wajah secara fisik yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah!

Bantahan kedua, sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam“Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR. bukhari, Muslim)

Hadist di atas sebagai penguat bahwa kesejukan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin sayang, letaknya bukan pada keelokan rupa secara zhahir. Ada yang bersifat bathiniyyah.

Dengan demikian wahai saudariku muslimah, tidak mesti kita harus mempercantik diri dengan alat kosmetik atau dengan menggunakan gaun-gaun aduhai yang akhirnya akan membawa kita pada sikap berlebihan pada hal yang halal bahkan menyebabkan kita menjadi lalai dan meninggalkan segala yang bermanfaat dalam perkara-perkara akhirat,wal ‘iyadzubillah. Namun tidak berarti kita meninggalkan perawatan diri dengan menjaga fitrah manusia, dengan menjaga kebersihan, kesegaran dan keharuman tubuh yang akhirnya melalaikan diri dalam menjaga hak suami. Ada yang lebih berarti dari semua itu, ada yang lebih penting untuk kita lakukan demi mendapatkan cinta suami.

Sesungguhnya cinta yang dicari dari diri seorang wanita adalah sesuatu pengaruh yang terbit dari dalam jiwa dengan segala kemuliaannya dan mempunyai harga diri, dapat menjaga diri, suci, bersih, dan membuat kehidupan lebih tinggi di atas egonya.

Untuk itulah saudariku muslimah… Tuangkanlah di dalam dada dan hatimu dengan cinta dan kasih sayang serta tanamkanlah kemuliaan wanita muslimah seperti jiwamu yang penuh dengan kebaikan, perhatian serta kelembutan. Bukankah kita telah melihat contoh-contoh yang gemilang dari pribadi-pribadi yang kuat dari para shahabiyyah radiyallahu ‘anhunna…?

Janganlah engkau penuhi dirimu dengan ahlak yang selalu sedih dan gelisah, banyak pengaduan dan keluh kesah dan selalu mengancam, karena hal tersebut akan menggelapkan hatimu. Tersenyumlah untuk kehidupan. Seperti kuatnya para shahabiyyah dalam menghadapi kehidupan yang keras dan betapa kuatnya wanita-wanita yang lembut itu mempertahankan agamanya…

Perhiasan jiwa, itulah yang lebih utama. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya)”Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)

Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat.

Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….!

Saudariku… jika engkau telah menikah, maka nasihat ini untuk mengingatkanmu agar engkau selalu menampilkan kecantikan dirimu dengan kecantikan sejati yang berasal dari dalam jiwamu, bukan dengan kecantikan sebab yang akan lenyap dengan lenyapnya sebab.

Saudariku… jika saat ini Allah belum mengaruniai engkau jodoh seorang suami yang sholeh, maka persiapkanlah dirimu untuk menjadi istri yang sholihah dengan memperbaiki diri dari kekurangan yang dimiliki lalu tutuplah ia dengan memunculkan potensi yang engkau miliki untuk mendekatkan dirimu kepada Yang Maha Rahman, mempercantik diri dengan ketakwaan kepada Allah yang dengannya akan tumbuh keimanan dalam hatimu sehingga engkau dapat menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia.

Saudariku… ini adalah sebuah nasihat yang apabila engkau mengambilnya maka tidak ada yang akan diuntungkan melainkan dirimu sendiri.

Sabtu, 15 November 2008

Soal UN Matematika

Soal Matematika Tk MTs

HIMPUNAN, BILANGAN, DAN OPERASI ALJABAR

I. Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda-benda dan unsur-unsur yang telah didefinisikan dengan jelas dan juga memiliki sifat keterikatan tertentu.

Macam-macam himpunan

1. Himpunan berhingga ® himpunan yang jumlah anggotanya bisa dihitung.

Contoh :

A = { bilangan prima kurang dari 10}

= {2, 3, 7, 11}

2. Himpunan tak berhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya tidak bisa dihitung atau tidak terbatas.

Contoh :

B = { bilangan asli }

= {1, 2, 3, 4, 5, ...}

3. Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.

Contoh :

C = { bilangan asli negatif}

= { } = Æ

4. Himpunan semesta adalah himpunan dari semua obyek yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta ditulis dengan simbol S.

Contoh :

D = {1, 3, 5}

Maka himpunan semestanya bisa berupa :

S = { bilangan asli}

S = { bilangan ganjil }, dan sebagainya.

Î = elemen / anggota / unsur himpunan

Contoh :

A = {1, 2, 3, 4, 5}

1 Î A, 3 Î A, dsb.

Operasi pada himpunan

1. Komplemen

Ac = A komplemen

(Ac)c = A ((Ac)c)c = Ac

2. Irisan

A = {1,2,3,4,5}

B = {2,3,5,7,9}

A Ç B = {2,3,5}

3. Gabungan

A = {2,4,6}

B = {4,6,8}

A È B = {2,4,6,8}

Himpunan bagian

Himpunan A disebut himpunan bagian dari B apabila semua anggota A merupakan anggota B.

Contoh :

A Ì B = A anggota himpunan bagian dari B

Contoh :

Jika A = {1,2}

Maka himpunan bagiannya : { }, {1}, {2}, {1,2}

Banyaknya himpunan bagian dari A :

2n(A) = 22 = 4

n(A) = Banyaknya anggota himpunan A

Sifat-sifat pada himpunan

1. A Ç B = B Ç A

2. A È B = B È A

3. (Ac)c = A

4. A Ç ( B Ç C ) = ( A Ç B ) Ç C

5. A È ( B È C ) = ( A È B) È C

6. A Ç ( B È C) = ( A Ç B ) È ( A Ç C )

7. A È ( B Ç C ) = ( A È B ) Ç ( A È C )

8. ( A Ç B )c = Ac È Bc

9. ( A È B )c = Ac Ç Bc

10. n( A È B ) = n(A) + n(B) – n( A Ç B )

II. Pembagian Jenis bilangan

Bilangan rasional =bilangan yang bisa dinyatakan dengan a, b Î bulat, b K0

Contoh : 2, 5, , dsb

Bilangan irasional

Contoh : log 2, p, dsb

Bilangan asli = bilangan bulat positif

A = {1,2,3,4,5,…}

Bilangan cacah = bilangan bulat tidak negatif

C = {0,1,2,3,4,5,…}

III. Operasi Aljabar

1. Sifat distributif

a ( b + c) = ab + ac

(a + b)(c + d) = a (c + d) + b (c + d)

= ac + ad + bc + bd

2. Kuadrat jumlah dan selisih

(a + b)2 = a2 + 2ab + b2

(a – b)2 = a2 – 2ab + b2

3. Selisih dua kuadrat

a2 – b2 = (a – b)(a + b)


SOAL-SOAL



1. Dari sekelompok anak terdapat 15 anak gemar bulu tangkis, 20 anak gemar tenis meja, dan 12 anak gemar keduanya. Jumlah anak dalam kelompok tersebut adalah…

A. 17 orang

B. 23 orang

C. 35 orang

D. 47 orang

2. DitentukanBanyaknya anggota himpunan dari A adalah…

A. 3

B. 4

C. 5

D. 6

3. Jika P = {bilangan prima kurang dari 20}

Q = {bilangan kelipatan 3 kurang dari 20}

Maka irisan P dan Q adalah...

A. {3}

B. {3,15}

C. {1,3,15}

D. {1,3,9,15}

4. Himpunan A = {2,3,4,6,12} dapat dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan menjadi…

A. {x çx >1,xÎ bilangan asli}

B. {x çx >1,xÎ bilangan cacah}

C. {x çx >1,xÎ bilangan faktor dari 12}

D. {x çx >1,xÎ bilangan kelipatan dari 12}

5. Dalam suatu kelas terdapat 47 siswa, setelah dicatat terdapat 38 anak senang berolahraga, 36 anak senang membaca, dan 5 orang anak tidak senang berolahraga maupun membaca. Banyak anak yang senang berolahraga dan senang membaca adalah…

A. 28 anak

B. 32 anak

C. 36 anak

D. 38 anak

6. Dari 42 siswa kelas IA , 24 siswa mengikuti ekstrakurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua kegiatan ekstrakulikuler adalah…

A. 6 orang

B. 7 orang

C. 9 orang

D. 16 orang

7. Seseorang mendapat tugas menyalakan senter setiap 8 detik sekali, dan orang kedua bertugas menyalakannya setiap 12 detik sekali. Bila kedua orang tersebut mulai menyalakannya pada saat yang sama, maka kedua orang tersebut akan menyalakan secara besama untuk ketiga kalinya setelah…

A. 20 detik

B. 36 detik

C. 48 detik

D. 96 detik

8. Hasil dari 53,56-36,973 adalah

A. 17,487

B. 16,587

C. 16,477

D. 15,587

9. Persediaan makanan ternak 50 sapi cukup untuk 18 hari. Jika sapi bertambah 10 ekor, maka makanan itu hanya cukup untuk …

A. 13 hari

B. 14 hari

C. 15 hari

D. 17 hari

10. (a + b)6 = a6 + pa5b + qa4b2 + ra3b3 + sa2b4 + tab5 + b6.

Hasil dari 5p + 7q adalah…

A. 135

B. 90

C. 47

D. 40

11. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bentuk aljabar 6a2b3 dan 8a4b2 adalah...

A. 24 a2b2

B. 24 a4b3

C. 24 a6b5

D. 24 a8b6

12. Himpunan semua faktor dari 20 adalah...

A. {1,2,4,5,10,20}

B. {1,2,4,10,20}

C. {1,2,4,5,20}

D. {2,4,5,10,20}

13. Untuk menjahit satu karung beras diperlukan benang sepanjang 5 m. Maka untuk menjahit 120 karung diperlukan benang sepanjang...

A. 60 m

B. 120 m

C. 600 m

D. 620 m

14. Jika (2x + 3y)(px + qy) = rx2 + 23xy + 12y2. Maka nilai r adalah...

A. 3

B. 4

C. 10

D. 15

15. Salah satu faktor dari 6x2 + x – 5 = 0 adalah...

A. (x + 1)

B. (x – 1)

C. (2x – 5)

D. (3x + 5)

16. Jika suhu suatu cairan berubah dari – 10oC menjadi 3oC, maka kenaikan suhu itu adalah…

A. 13oC

B. 7oC

C. – 7oC

D. – 13oC

17. Untuk membuat 5 potong kue diperlukan ½ kg gula. Jika banyak gula yang tersedia 2 kg, maka dapat dibuat kue sebanyak...

A. 10 potong

B. 20 potong

C. 25 potong

D. 30 potong

18. Pengertian perbandingan berbalik nilai terdapat dalam pernyataan...

A. banyak barang yang dibeli dan jumlah uang untuk membayar

B. kecepatan bus dan waktu tempuh

C. jarak dan waktu tempuh suatu kendaraan

D. banyak karyawan dan upah yang diberikan kepada karyawan itu

19. Amir dan Bayu sedang dalam perawatan dokter yang sama. Amir memeriksakan diri ke dokter tiap 3 hari sekali, sedangkan Bayu setiap 5 hari sekali. Pada tanggal 25 April 1996 keduanya memeriksakan diri secara bersama-sama. Pada tanggal berapa Amir dan Bayu memeriksakan diri secara bersama-sama untuk kedua kalinya…

A. 28 April 1996

B. 30 April 1996

C. 10 Mei 1996

D. 11 Mei 1996

20. Seorang pemborong bangunan memperkirakan pekerjaannya dapat diselesaikan dalam waktu 6 bulan dengan pekerja sebanyak 240 orang . Bila pekerjaan itu akan diselesaikan dalam waktu 10 bulan, maka banyak pekerja yang diperlukan adalah…

A. 24 orang

B. 40 orang

C. 144 orang

D. 200 orang

21. Sebuah bus berangkat dari Jakarta pada hari sabtu pukul 17.15 menuju Yogya melalui Semarang yang berjarak 560 km. Dari Jakarta ke Semarang bus melaju dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam ditempuh dalam waktu 10 jam. Di Semarang bus berhenti selama 1 jam, kemudian melaju lagi menuju Yogya dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Pada hari dan pukul berapa bus itu akan tiba di Yogya?

A. Hari Sabtu pukul 06.27

B. Hari Minggu pukul 04.27

C. Hari Minggu pukul 06.27

D. Hari Senin pukul 05.27

22. Dengan mengendarai sepeda motor, Tono berangkat dari kota A menuju kota B pada pukul 10.30 dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Pada saat yang sama Amir mengendarai sebuah mobil dari kota B ke kota A dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam . Jika jarak kedua kota tersebut 560 km, maka mereka akan bertemu pada pukul…

A. 13.00

B. 13.30

C. 14.00

D. 14.30

23. Penduduk suatu perkampungan diketahui ada 182 jiwa berusia kurang dari 40 tahun, 128 jiwa berusia lebih dari 20 tahun, sedangkan 85 jiwa berusia di antara 20 dan 40 tahun. Banyak penduduk di perkampungan itu adalah...

A. 395 jiwa

B. 200 jiwa

C. 225 jiwa

D. 185 jiwa

Mengenai Saya

Foto saya
Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia
Kepala SMP Islam Terpadu DII Dongkokang Kabupaten Bantaeng

Foto

Foto
Khitanan

Pengikut